Sejarah Wedoro, Waru, Sidoarjo

Oleh:

Nur Kholilah

(Mahasiswi IAIN Sunan Ampel Surabaya)

Inilah kilas sejarah kampung tercintaQ,,

Kampung halamanQ,,

Sebuah kampung tempat lahir beta,,

Silahkan menikmati………………..

Al-kisah yg tersaji

Yuaaaaaaaaaaaaaa..pz

Mulai

Bismillah..

Pengambilan nama Wedoro, konon katanya di desa ini banyak terdapat Doro  alias burung merpati. Namun itu hanyalah sebuah mitos. Yang benar, asal- usul nama Wedoro berasal dari kata wit (pohon) dan ndoro yang berarti raden, jeragan (bos), orang yang hidup berkecukupan <tidak semua=”” kaleeee=””> dan mempunyai sifat yang baik <ehm-ehm..>. Jadi tidak mengherankan jika dalam desa ini masyarakatnya mempunyai kepribadian baik, sopan tingkah lakunya, lembut tutur katanya, dan mayoritas jeragan sandal <hehe terlalu=”” hiperbola=”” bangetz=”” sich..=””>. Yach tapi itulah faktanya, semoga dalam desa Wedoro ini kan slalu tumbuh bibit-bibit atau generasi muda yang baik pula. Sebab jika dilihat dan dicermati lebih mendalam dari asal-usul kata Wedoro, tidaklah pantas orang Wedoro mempunyai kepribadian jelek, buruk tingkah lakunya, dan kasar tutur katanya <uhuk-uhuk jadi=”” batuk=”” nih..=””>. Oke lanjut,, Desa Wedoro terbagi menjadi beberapa bagian:</uhuk-uhuk></hehe></ehm-ehm..></tidak>

ü  Wedoro Madrasah

ü  Wedoro Sukun

ü  Wedoro Masjid

ü  Wedoro Candi

ü  Wedoro Belahan

ü  Wedoro Timpian

ü  Wedoro Utara

Dari sekian banyak nama Wedoro, masing-masing mempunyai ciri khas berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Berikut sekelumit pejabarannya:

1.Wedoro Madrasah->Ciri khasnya Wedoro bagian ini yakni, adanya bangunan sekolah madrasah yang digunakan untuk aktifitas belajar-mengajar secara formal antara Sang murid dengan Sang guru.

2. Wedoro Sukun->Ciri khasnya di Wedoro bagian ini dulunya terdapat banyak pohon sukun yang tumbuh dan berkembang. Tapi sayangnya kini pohon-pohon itu sudah musnah akibat ditebangi oleh tangan-tangan manusia. Faktornya tak lain adalah karena makin padatnya jumlah penduduk.

3. Wedoro Masjid->Ciri khas desa wedoro bagian ini adalah adanya masjid yang cukup besar sehingga bisa  digunakan untuk sholat jama’ah dan pengajian  para penduduk di kampung Wedoro pada umumnya. Yang mana masjid ini juga bisa dibuat sebagai ajang bersilaturrahmi sedesa Wedoro.

4. Wedoro Candi->Ciri khas desa Wedoro bagian ini, dahulu kala di tempat ini terdapat bangunan candi. Namun entah kini sudah tidak ada jejak keberadaan candi itu tepatnya sebelah mana. katanya sih,,candi gaib..namun yang saya tahu di Wedoro Candi sangat ramai pertokohan sepatu, sandal dan tas.

5. Wedoro Belahan->Diberi nama “Belahan”, kerena desa ini terdapat di belahan atau perbatasan desa Wedoro dengan desa seberang yakni Ngingas.

6. Wedoro Timpian->Ciri khasnya, wedoro bagian ini dahulu kala para penduduknya mayoritas memproduksi tempe.

7. Wedoro Utara->Nama ini diambil karena desa Wedoro bagian ini terdapat di ujung paling utara desa Wedoro.

Desa Wedoro dahulu kala berada dalam kekuasaan Mbah Bajuri, beliau adalah orang yang ahli ilmu kanoragan yang berhasil menjadi penguasa babad tanah Wedoro. Hampir seluruh lapisan masyarakat desa Wedoro mengakui akan kehebatan ilmu beliau. Diantara kehebatan ilmunya ialah: bisa menyembuhkan orang sakit, bisa berjalan di atas udara, dan bisa berubah menjadi singa.

Pada masa Mbah Bajuri, datang empat orang Ulama’ dari Arab yakni; Syekh Al-Akbar, Ahmad Khoirul Anam, Ahmad Zainuddin, dan Abdul Adzim. Kedatangan para Ulama’ ini mempunyai misi Islamisasi. Nah, pada waktu para Ulama’ tersebut mengetahui jika desa Wedoro berada dalam kekuasaan Mbah Bajuri, maka ke-4 Ulama’ tersebut menikahkan Mbah Bajuri dengan Mbah Lin (seorang wanita keturunan Arab-India). Pernikahan ini dijadikan sebagai alternatif untuk menyebarkan Islam di desa Wedoro. (Dari pernikahan inilah terletak asbabun nuzulnya mengapa mayoritas orang Wedoro wajahnya mayoritas blesteran Arab-India <hehe.. narsis=”” puol=””>, hmm daku jadi heran ternyata jika ditelusuri lebih dalam, warga Wedoro semuanya masih terikat hubungan famili..?? upz,,tuing-tuing!!!> ) </hehe..>

(Fokus lagi ya..)

Bisa diperkirakan Mbah Bajuri adalah orang Jawi tulen yang beragamakan Hindu-Budha, namun setelah menikah dengan Mbah Lin beliau masuk Islam. Karena Mbah Bajuri merupakan orang yang mempunyai peranan dan pegaruh yang sangat besar di desa Wedoro kala itu, maka ketika Mbah Bajuri masuk Islam, secara otomatis warga desa setempat juga mengikuti agama yang dianut oleh Mbah Bajuri, yakni Islam. Sebab, masyarakat Jawi tulen pada umumnya masih bersifat sinkretik dan mereka menjadikan sang raja sebagai pimpinan yang mempunyai kekuasaan mutlak.

Anak turun dari Mbah Bajuri awalnya diberi julukan Poro Kang Mas karena merupakan keturunan darah biru dari Mbah Bajuri “Sang Penguasa Alam Desa Wedoro”. Namun stratifikasi ini kemudian dihapuskan. Karena keturunan Poro Kang Mas tidak ingin mendapat gelar seperti itu. Sebab Poro Kang Mas di desa Wedoro diidentikkan dengan orang-orang malas yang tidak mau bekerja dan mengandalkan pemberian dari orang, faktor lain yang mendasari dihapusnya gelar Poro Kang Mas adalah karena pada hakekatnya semua manusia itu sama di hadapan Allah.

Dahulu desa Wedoro terkenal sangat angker dan banyak menyimpan hal-hal mistik <ohw>. Namun kini Wedoro lebih dikenal dengan home industri sepatu-sandal, sebab mayoritas para penduduk di desa ini memproduksi sandal. Dan semenjak berdirinya pertokohan sepatu-sandal, Wedoro makin ramai dan banyak dikunjungi wisatawan dari luar kota.</ohw>

Sekian catatan dari saya,,

Semoga catatan ini bermanfaaat..

Anda berminat untuk membeli hasil dari home industri kami atau ingin berbisnis dengan kami?..

Monggo berkunjung ke desa Wedoro, kecamatan Waru, kabupaten Sidoarjo, provinsi Jawa Timur, negara Indonesia..

^_^

MATUR SUWON……….

,

  1. #1 by Aku on March 25, 2012 - 6:32 pm

    Sip

Leave a comment